Jumat, 04 Maret 2011

Celoteh Alangkah LUCU nya NEGERI ini

Entah apa yang sedang terjadi di negeri ini, negeri yang konon berlimpah dengan sumber daya alamnya, negeri yang konon begitu ramah dan elok pekertinya...negeri yang konon lebih mengedepankan asas asas kemanuasian dan kekeluargaan, negeri yang konon justru semakin miskin semakin bahagia...karena (tidak banyak tuntutan)...

Ah nak, itu dulu ...itu dulu saat kakekmu hanya di gaji beberapa ratus rupiah namun bisa mencukupi anak-anaknya (9) anak, aah nak, itu dulu, itu dulu waktu kakekmu cuma bekerja mati-matian unutk menghidupi 11 awak sepak bola dirumahnya....ternyata itu dulu...jaman dulu kala, nak...

Dulu sekali, saat tidak ada layar televisi dan suguhan program yang kadang menyuguhkan degradasi moral bangsa sendiri, dengan suguhan TV SHOWS, atau sinedrama yang berlebihan, rasanya semua santai-santai saja.... dulu saat katanya kebebasan pers masih terbelenggu, oleh kekuasaan tirani yang membungkam kemampuan berserikat dan berkumpul., sehingga bicara sedikit tangkap, celoteh sedikit culik, dan kritik sedikit mati.....malah tak ada yang saling menjatuhkan dengan serangan bahasa....

Inilah hidup nak, hidup semakin berkembang, kau semakin besar, duniamu semakin luas, di luar sana, ilmuan berlomba menunjukkan kemampuan dan kompetensi yang bersaing, di luar yang kaya semakiiiin kaya, sampai tak terdeteksi si miskin, di luar sana, kau tak harus saja punya ilmu nak, tapi kau harus punya mental, mental siap jatuh dan mental siap bangun, oh iyaa, dan yang pasti kau harus kaya nak,...

Kek, ceritakan padaku bagaimana orang jaman dulu menyelesaikan masalahnya,...kek, ceritakan padaku bagaimana jaman dulu semua orang, dengan suku, agama, ras, etnis dan budaya bisa tetap duduk berdampingan satu sama lain. Kek, ceritakan kepadaku kenapa aku semakin takut hidup berlama-lama di dunia, karena aku lihat banyak hal yang mungkar namun aku terbelenggu di dalamnya tak bisa mencegahnya....Kek, apa yang hrus aku lakukan, apa yang harus aku ceritakan kepada putraku nanti tentang hakekat pendidikan, tentang kesuksesas, tentang kepemimpinan, tentang amanah, dan bahkan tentang dunia beserta isinya?...apa yang harus aku ceritakan??

Aku tak banyak tahu tentang apa yang terjadi di negeriku, aku tak banyak memahami apa issu yang digelintirkan oleh pers secara mendalam, aku hanya mendengar, aku hanya menyimak, aku hanya menonton,...ada rasa benci berkecamuk, ada rasa kecewa di dada, ada pertarungan pemikiran yang memecahkan lamunan....

Aku ingin marah, saat nilai keyakinan agama disalah gunakan, aku ingin marah saat rumah ibadat di rusak dan di musnahkan, aku ingin marah ketika arogansi segelintir massa mencabut hak kodrati orang lain, aku ingin marah ketika yang ku berikan amanah menyampaikan aspirasiku takkhayal justru memperkeruh suasana, aku ingin marah ketika di sudut lain ada yang meronta tentang suara keadilan namun tak dihiraukan , aku ingin menangis saat banyak anak-anak belia jadi korban prostitusi dan traffic king, aku ingin marah ketika pemerataan pendidikan untuk rakyat kecil hanya menjadi retorika belaka, aku ingin marah ketika penyalah gunaan hak , dan kekuasaan mampu membungkam kelayakan supremasi hukum yang seharusnya...

Entah siapa yang mula memercikan kejahatan genosida di negeriku, sampai kini begitu marak adanya kejahatan kemanusiaan, sampai kini begitu menggencar individualisme, fanatisme sempit, dan bahkan terkikisnya rasionalitas akal sehat, entah siapa dan apa yang menyebabkan semua ini terjadi saat hedonisme bertabur di selayang mata memandang, saat tak ada lagi rasa berlemah lembut dalm dakwah, saat tak ada lagi kekuatan memegang teguh amanah, saat tak ada lagi cara negosiasi dalam masalah....

Tuhan yang maha memberi petunjuk, Tuhan yang maha pengampun, Tuhan yang maha besar memiliki hati, pikir, serta hidup manusia....Berilah cinta, tebarkan kebaikan, sehatkan fikir, luruskan niat, cukupkan kebutuhan, terangilah yang suram, dan berilah cina melalui hikmah dari apa yang tertoreh dalam setiap kata, laku, dan doa....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar