Minggu, 06 Juni 2010

BERDAMAI DENGAN MASA LALU

Mengutip notes dari bapak Mario Teguh:
Ada orang yang mengumpulkan dan membawa puing-puing kegagalannya di masa lalu, untuk menghalangi perjalanannya ke masa depan.

Yang terjadi di masa lalu adalah pelajaran bagi penguatan Anda hari ini. 
Anda tidak boleh menggunakannya sebagai pelemah upaya Anda hari ini.
Jadilah pribadi yang memudahkan tercapainya masa depan yang baik.


semua orang pasti pernah merasakan sakit hati dan kekecewaan yang mendalam. Kalau anda belum pernah merasakannya sekarang, mungkin anda akan merasakannya nanti....
saya merasa diri saya sering kali merasa sangat lemah, saat mengingat kekecewaan di masa lalu yang mungkin seharusnya saya ikhlaskan menjadi sebuah "cerita".
 Tapi nyatanya saya dan mungkin juga anda pasti pernah merasakan bahwa kita bisa memaafkan sesuatu yang mengecewakan yang kita alami dalam hidup kita, namun sulit sekali melupakan bahwa hal itu terjadi dan menyakitkan....ternyata itu adalah proses bagaimana kita membangun persepsi kita untk menjadi ikhlas walaupun dengan langkah-langkah yang berat dan sulit.

teringat tulisan teman saya RISKA AMELIA yang mengutip juga tulisan dari pak Mario, yang initnya bahwa: Tuhan sering kali menyelipkan sesuatu yang tidk logis dalam kehidupan kita supaya kita berpikir dan menyadari keberadaannya...
kita sering kali terpikir bahwa kekecewaan itu adalah sesutu yang seharusnya tidak kita terima dalam hidup kita, dan bertanya pada tuhan mengapa kita dipinjamkan rasa kecewa padahal kita merasa menjadi orang yang ramah, bebrbaik budi, santun, dan tidak menyakiti siapapun...



Ini hanya sebuah pembenaran dari diri saya, yang sering kali alpa oleh maksud Tuhan, ini adalah sebuah rasioanalisasi yang saya buat-buat untuk melegalkan apa yang saya sedang rasakan:saya kecewa. Saya memaafkan namun saya belum bisa sepenuhnya melupakan.
Namun kini saya mensyukuri apapun yang tuhan berikan dan meyakini semua rasa yang saya rasakan adalah hanya sebuah pinjaman, kapanpun sang pemilik berhak mengambilnya kembali jika Ia berkehendak...dan sekarang saya sedang belajar ikhlas untuk memaafkan, dan melupakan rasa kecewa dengan sepenuhnya dan dengan cara yang semestinya... 

teringat petuah dari orang tua, saat kita berdoa dan meminta pada Tuhan, hal yang pertama dilakukan adalah memohon dan meminta ampunan atas segala dosa yang kita perbuat baik disengaja ata pun tidak. Maka saat kita berjalan jauh tanpa arah yang pasti dalam kehidupan, semoga Tuhan berbelas kasih mengembalikan kita pada penghidupan yang semestinya, yang memang telah digariskan, dan kita dapat menikmati kebaikan-kebaikan Tuhan yang berhak kita miliki.

Renungan by Mario Teguh:
Ingatlah, bahwa 

Masa kini yang baik adalah pemungkin bagi masa depan yang baik, 
yang akan menjadi pemaaf bagi masa lalu yang seperti apa pun.


Rabbi audzidni an asykuro...

Semoga saya, anda dan semua menjadi orang yang pandai bersyukur atas bebrabgai hal yang sedang dipinjamkan oleh Tuhan, baik cinta, ataupun duka...dan selalu mempercayai bahwa Tuhan akan memberikan hak-hak anda, jika anda menunaikan kewajibanNya...Semua rasa itu bergulir pada saat yang semestinya...
Maha Benar Alloh...

Belajar...sedang belajar...mencoba dan perlahan menjalani cara-cara yang tepat untuk berdamai dengan masa lalu, dan tak ingin lagi menyakiti hati siapupun..Mohon Ampun Rabb..:) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar